Rabu, 12 Oktober 2011

Rencana Tuhan

catatan ini kubuat berdasarkan pengalamanku sendiri....
kisah ini terjadi sekitar 2 th yang lalu, tepatnya bulan Juli 2009....
kumulai kisah ini saat aku akan mengikuti kompetisi bersama teman-temanku, sebelumnya aku tak berfikir apapun tenteng apa yang akan terjadi nantinya....
tanggal 7 Juli 2009, malam itu aku sangat gelisah, sampai aku harus meninggalkan temanku sendiri yg berada di lantai 6, aku memberanikan diri untuk pergi ke lantai 8, sendirian, penuh dengan rasa gelisah....
aku tak tahu penyebab semua ini, aku hanya mengikuti kata hatiku saja, di lantai delapan, aku menemui sahabatku untuk menceritakan semua yang kurasakan saat itu, entah mengapa aku masih belum mengerti mengapa aku bisa seperti itu, aku ingin menghubungi orang tuaku, tetapi tidak bisa, karena aku berada sangat jauh dengan mereka, hal itupun membuat aku sangat gelisah...
hingga pagi harinya aku meminta kepada beberapa orang untuk mengijinkan aku pindah dari lantai 8, itupun aku juga masih tidak mengerti mengapa aku bisa memintanya, tetapi kujalani saja, mungkin dengan cara seperti itu, aku akan merasa lebih baik...
ternyata, ada salah seorang yang tidak mengijinkanku untuk pindah dari lantai 8, aku berusaha untuk membuatnya mengijinkanku...
akhirnya aku berhasil walau dengan dimaki-maki... sabar...sabar...
hari pertama, kedua, ketiga dan hari-hari terlewati, tetap aku tak mengerti apa maksud dari semua itu....
Tanggal 11 Juli 2009, aku berkata kepada salah satu temanku, "aku pingin cepet-cepet pulang", lalu dia menjawab "khan tinggal 2 hari lagi kita pulang, nikmati sajalah, nti kalau sudah sampai rumah, pasti nanti pingin kembali lagi kesini", "itu khan menurutmu, kalau menurutku, tidak"
tanggal 14 Juli 2009, aku sampai di rumah..
tanggal 13 Juli 2009, sebenarnya aku sudah masuk sekolah, tetapi aku diperintahkan untuk tidak masuk sekolah dulu, yasudahlah, tak apa, sebenarnya juga tanggal 13,14,15 ada MOS tapi aku juga tidak mengikuinya, he.he.he.
kembali lagi di tanggal 13, pagi itu aku bangun tiba-tiba, aku dipanggil oleh mamaku, "sekar! sini...! mama mau ngomong" , "ya?" , lalu mamaku menceritakan semuanya, apakah kalian semua tahu apa yang mamaku katakan kepadaku?
ternyata kegelisahanku selama ini terjawab juga, mamaku menceritakan, bahwa kemarin tgl 7 Juli 2009, saat aku merasa sangat gelisah, ternyata saat itu kakekku sakit, dan masuk rumah sakit, kakekku terkena kanker paru-paru, dan itupun sudah parah, dan tidak hanya itu, pada tgl 11 Juli 2009, saat aku mengatakan kepada temanku, bahwa aku ingin pulang, ternyata saat itu kakekku meninggal dunia...
dan akupun merasa semua ini tidak benar-benar terjadi, tetapi ini benar-benar terjadi, aku tidak bisa melawannya, dengan mengatakan, "pasti mimpi"...
kakek yang sangat dekat denganku, telah dipanggil oleh Tuhan...
mamaku sempat barkata kepadaku, bah wa saat kakekku sakit dia berkata, "sakdurunge sekar bali, aku wis mulih."
kalian tau apa arti kata mulih bagi orang yang sudah tua, ya, artinya "meninggal" , waktu itu mamaku juga sempat berfikir, mengapa kakekku berkata seperti itu, mengapa dia tidak memakai kata "mari" tetapi "mulih"...
tidak hanya sekali saja kakekku berkata kepada mamaku, kakekku juga berkata "aku mulih wae, mbok menawa aku mulih, ngko malah ng'ngomah malah mari" ... kakekku berulang kali berkata "ingin pulang"...
akhirnya pada tagl 11 Juli 2009, kakekku pulang kerumah, saat kakekku tidur, dan di temani oleh semua keluargaku, nafasnya semakin lama semakin berat, dan saat itu juga kakekku meninggal dunia...
itu semua yang dikatakan oleh mamaku di pagi itu...
aku sangat sedih mendengarnya, bahkan berhari-hari aku masih menagisinya, karena aku tidak sempat bertemju lagi dengan kakekku, da saat meninggal aku tidak ada di sana...
dan aku saat itu ingat, bahwa jauh-jauh hari sebelum itu, akupun telah memimpikan bahwa kakekku meninggal, tapi saat itu hanya kuanggap sebagai mimpi biasa, ternyata itu benar-benar terjadi...
kita tidak bisa melawan kehendak Tuhan, dan biarlah kehndak-Nya saja yang terjadi, janganlah kehendakku. Semua rancangan Tuhan, bukanlah rancangan kecelakaan tetapi rancangan damai sejahtera...
Amin.